Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Kisah Nyata, Kompasianer Arab Saudi Bersitegang

3 Mei 2012   17:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:46 2804 16
Illustrasi :  indowebster.web.id Bukan karena kondisi Arab Saudi yang semakin moderat, secara pemikiran maupun fisik, bukan juga karena ada seorang perempuan yang sudah diangkat dalam jajaran kementriannya. Tidak juga ada hubungannya dengan kota suci Makkah dan Madinah yang getol membangun hingga tak memperdulikan lagi situs-situs sejarah Islam yang menjadi saksi sejarah Rasulullah SAW dan sahabatnya, lalu apa yang membuat Kompasianer yang berdomisili di Arab Saudi bersitegang di Kompasiana ini? Ada penulis yang ingin dicintai, tapi tidak pernah berpikir untuk mencari tahu apa itu cinta, nilai-nilai apa yang diperlakukan, dan ada apakah dia mempunyai kebajikan sehingga layak dicintai? Siapa yang yang harus dia nilai? Cinta, adalah perasaan sayang yang tak bisa dijelaskan. Dia hanya merindukannya. Dia merasa bahwa orang telah merampas bagian dia dalam DISTRIBUSI PERASAAAN SAYANG. Apakah ada konflik kepentingan di antara penulis di Kompasiana ini dalam masalah cinta? Ah, saya tidak bisa menjabarkan hal itu. Bahwa orang tidak pernah boleh menjatuhkan keputusan moral terhadap orang lain. Bahwa orang harus memiliki toleransi moral terhadap apapun. Bahwa kebaikan tercapai dengan tidak pernah membedakan yang baik dari yang jahat. Tetapi menjatuhkan keputusan moral merupakan suatu tanggung jawab yang sangat besar.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun