Kalau ada yang mengatakan PUISI adalah bagian dari sastra yang paling terpencil, rasanya tidak perlu diresahkan, sebab mustahil agar 90 persen rakyat Indonesia mencintai puisi. Namun bagaimana caranya agar kita bisa menambah kuantitas pembaca/penggemar puisi bukanlah sesuatu yang mustahil. Bagi masyarakat yang tak punya waktu untuk merenung-renung di tengah situasi kehidupan yang serba sibuk ini, puisi-puisi yang terlalu banyak merangkai kata-kata konotatip semakin susah untuk dimengerti. Apalagi para pembaca yang tak punya ketajaman perasaan, barangkali hanya membuang-buang waktu saja. Namun ada fenomena yang cukup menarik untuk diamati, di Kompasiana ini ternyata ada KARYA PUISI yang mampu menyedot pengunjung ribuan jumlahnya dalam kurun yang tidak begitu lama, jika semakin lama pembacanya pun akan meningkat cukup signifikan. Mereka bukan PENYAIR TOP yang bisa disetarakan dengan Sutarji CB dengan KREDONYA, Abdul Hadi WM dengan SUFINYA, WS Rendra dengan PAMFLETNYA, Remy Silado dengan PUISI MBELINGNYA, para penulis di Kompasiana ini terdiri dari banyak profesi, namun lewat SALAH SATU puisinya mampu MENARIK PERHATIAN begitu banyak, ada apakah dengan puisi-puisi mereka? Mari kita simak PUISI TERLARIS di Kompasiana hingga saat ini masih TERTINGGI di antara ribuan puisi yang ada di sini, apa rahasianya?
KEMBALI KE ARTIKEL