Kita semua tentu tidak menginginkan situasi yang tidak sehat dalam menjalin hubungan yang serba bersifat monologis. Banyak pejabat yang senantiasa berbicara "ke bawah" tanpa betul-betul dipahami, disambut, atau ditanggapi oleh mereka yang ada "di bawah". Masyarakat kita bukan hanya terdiri dari orang-orang tuli dan tak mampu berbicara, atau orang-orang gagu yang tak bisa mendengar. Menciptakan situasi yang seimbang, situasi yang mengandung cukup dialog, tidak hanya monolog saja. Negeri kita yang akhir-akhir ini selalu dilanda bencana alam maupun derita kemanusiaan, para pejabat maupun politikus seharusnya mampu mengembangkan jenis-jenis hubungan yang lebih manusiawi dalam bertemu sebagai sesama subyek, tidak hanya sebagai subyek dan obyek. Rasa simpati dan empati, cinta kasih, kesetiakawanan dan solidaritas sosial harus dikedepankan dalam hubungan bersama serta dijiwai oleh hubungan-hubungan yang manusiawi, hubungan yang menjunjung tinggi martabat setiap pihak. Marzuki Alie namanya ketua DPR jabatannya, akhir-akhir ini lagi menuai banyak protes oleh masyarakat yang tidak suka pernyataannya terhadap korban Tsunami di Mentawai itu, kabar terakhir akan bersedia minta maaf, walau dengan enteng dia menambahkan kepada pers : “Tak ada masalah. Saya syukuri saja, bisa menjadi orang terkenal.” Ternyata Marzuki Alie senang menjadi orang terkenal, karena menjadi ketua DPR saja tidak mampu membuatnya terkenal, pernyataannya yang dianggapnya wajar itu tak terduga membuatnya menjadi headline di beberapa media dan menjadi perbincangan masyarakat luas. Saking senangnya Marzuki Alie akan mengikuti koleganya yang pergi ke Yunani, namun ia lebih memilih ke Spanyol bersama beberapa anggotanya. Ke Spanyol Marzuki Ali tidak melewatkan kesempatan untuk melancong ke Madrid , karena di sana ada atraksi Matador melawan Banteng. Gelanggang sudah penuh, para penonton bersorak-sorai kagum ketika menyaksikan seorang pemain mengerahkan segenap kemampuannya, melompat-lompat, bersalto, kadang menjatuhkan diri berguling-guling untuk mengelak dari serudukan banteng liar itu. Akhirnya ia berhasil mencapai tempat yang aman. Kontan para penonton mengerubungi matador yang hebat itu sebagai bentuk kekagumannya, bahkan ada yang minta tanda tangan segala. Penonton pun tahu nama sang matador itu ternyata Marjuki Alie dari Indonesia, lebih-lebih jabtannya ketua DPR RI, bertambah kagumlah mereka. Tapi dengan pucat pasi, sang matador itu malah berteriak histeris. "Brengsek! Sialan!! Hampir aku mati!!! Siapa yang tadi mendorongku ke arena?!!" tanya Marzuki Ali kepada rombongannya dengan penuh amarah. Illustrasi : submitlist.info, giealfonsin.blogspot.com
KEMBALI KE ARTIKEL