seringkali dunia Pendidikan dihadapkan dengan berbagai persoalan. pendidikan nasional di Indonesia mengusung tujuan utama untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, mempersiapkan generasi penerus yang memiliki kecerdasan intelektual, keterampilan, dan moralitas. Namun, dalam pelaksanaannya, seringkali terdapat dikotomi antara nilai-nilai Islam dengan nilai-nilai pendidikan nasional yang lebih bersifat sekuler. Dikotomi ini muncul karena perbedaan dalam pendekatan dan tujuan pendidikan, meskipun keduanya pada dasarnya memiliki kesamaan visi untuk menciptakan masyarakat yang beradab, berilmu, dan berkualitas. Istilah integrasi adalah pembauran hingga menjadi kesatuan yang untuh atau bulat. Di tengah perdebatan tentang integrasi antara pendidikan islam dan pendidikan umum, salah satu tujuan utama pendidikan Islam adalah untuk mengintegrasikan konsep keagamaan dengan ilmu pengetahuan dan mengimbangi aspek duniawi dan agamis. Pembelajaran matematika, ekonomi, fisika, kimia dan biologi merupakan materi Pelajaran yang termasuk kedalam kurikulum Pendidikan umum. Dalam Pendidikan di Indonesia. Mata Pelajaran tersebut tidak berkaitan dengan nilai-nilai islam. integrasi nilai- nilai islam pada mata pelajaran umum bukanlah hal yang mudah, namun sangat penting untuk di wujudkan dengan harapan dapat mengatasi tantangan dikotomi yang ada. Selain itu, kurikulum pendidikan nasional itu sendiri dapat diubah untuk lebih mengakomodasi nilai-nilai Islam yang mengedepankan keseimbangan antara dunia dan akhirat. Suatu penelitian menunjukkan bahwa mengintegrasikan nilai-nilai Islam ke dalam pendidikan dapat meningkatkan hasil belajar siswa, memperkuat karakter, dan berkontribusi  dalam menanamkan nilai-nilai  spiritual  pada  siswa
KEMBALI KE ARTIKEL