biarkan lelaki ini tuerus memanggil-manggil di kejauhan langit...
menatap kosong penuh peluh dengan hembus nafas tersesak...
dan menggigil dingin tersapu angin bersahutan dalam rinai hujan...
Baru beberapa saat rasanya senja berarak tak kian berpamitan...
fajar jg tak membawa embun pada belaian pagi...
dan baru saja kemarin dekapan terasa hangat
menyentuh pucuk-pucuk asmara... merengkuhku dalam genggaman cintamu..
Semakin haripun sendu mengikis waktu di perasingan langkah...
merantai tangan dengan duri keindahan mawar yang tak terjamah...
lalu memenjarakan jiwa...dalam gelora kerinduan yang bersenandung...
Aku lelah mencumbui kerinduan ini,sayang...
seringnya aku lewatkan lelap mengurai benang harap
agar engkau lekas kembali saat aku terjaga...
Namun.....
aku hanya punya bekal mimpi semalam darimu
untuk aku selalu simpan di perjalan siang hingga petangku
dalam penantianmu,sayang...
Ingin aku gulir waktu...
agar segera aku mengusap wajahmu...membelaimu..
membiarkanmu bersandar di dadaku...
mengurai resah dan gelisah oleh kusamnya waktu
berbagi kasih dan cinta yang membelah jiwa kita..
merasai desah nafas dan detak jantungmu...
Lalu aku bisikan perlahan di telingamu...
keindahan teratai yang tumbuh di tengah danau jiwa kita
juga bahagia hari esok yang ingin kita lewati
tentang cita-cita dan impian...
tentang besarnya cintaku untukmu...
Ah...kekasih...betapa aku tak bisa jauh darimu...