Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Mlaku-mlaku Golek Ilmu

7 Juli 2013   23:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:52 151 6

Mlaku-mlaku Golek Ilmu

Tidak dapat dipungkiri perjalanan panjang kali ini lain dari yang pernah saya lakukan. Ada rasa was-was merayap di hati ketika bus yang membawa kami meluncur di jalan tol, maklum bulan-bulan ini waktunya anak-anak liburan. Saya tersenyum sendiri menyadari waktu yang saya gunakansama dengan waktu anak-anak liburan. Memang kali ini perjalanan yang saya lakukan lain dari biasanya,kali ini saya menjadi pengikut dari rombongan para kampretos (kompasianer hobi jepret) yang akan melakukan pertemuan di Kaliurang. Istilah mereka kopdar atau kopi darat, heheeh saya jadi mikir koq sama yaa dengan istilah yang digunakan teman-teman biker kalau ingin ketemuan.

Rasa letih dan lesu akibat perjalanan panjang yang melelahkan akhirnya terobati ketika mas Didiet mengeluarkan peralatan lampu untuk pemotretan, ditambah lagi modelnya cantik-cantik.Mata ini berbinar-binar lupa kalau semalam kurang tidur, inilah dunia saya. Pikiran melayang jauh ke masa lalu ketika masih menjadi cantrik, guru saya pernah berkata bahwa fotografi dapat berfungsi menjadi perekam sejarah dan budaya manusia pada zamannya.

Peran fotografi menggantikan fungsi para pematung dan pemahat, tetapi ketika fungsi-fungsi tersebut tergantikan maka yang terjadi adalah munculnya pekerja-pekerja seni. Demikian pula dengan fotografi, yang terjadi adalah mereka yang menyukai seni keindahan yang diwujudkan melalui seni fotografi. Ditegaskan juga bahwa pekerja seni itu panduannya adalah 'estetika' dan 'etika'. 'Estetika' adalah tentang keindahan sementara 'etika' adalah tentang norma dan hukum. Saya tersenyum ketika petuah itu muncul kembali dalam ingatan saya. Jadi kalau ada pekerja seni/seniman mengerjakan tugasnya, panduannya adalah tentang keindahan, apa itu nude foto atau foto budaya harus dinilai dari kadar seninya. Nah, etika adalah panduan ketika karya seni itu dipublikasikan untuk umum harus mematuhi norma-norma susila dan hukum yang ada.

Melihatcara kerja juru foto kampretos saya jadi minder, mereka terlihat ahli dalam bidangnya seperti Mas Ajie Nugroho, Mo Wit, Mas Yudi, Mas Bowo. Mereka membantu saya dalam pemotretan, banyak ilmu yang saya peroleh dari pemotretan ini. Saya tercenung melihat hasil pemotretan yang saya lalukan, tak disangka Mas Didiet juga melihat hasil pemotretan saya lalu dia bergumam, “Bagus Om, cuma komposisinya perlu diperbaiki jangan bocor lampunya”.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun