Dimakan, bapak mati. Tidak dimakan ibu mati. Begitulah dilema yang dihadapi oleh orang yang menerima buah simalakama. Jadi bagaimana? Ya dijual saja. Beres. Hal ini mungkin saja terkait dengan pameo yang melekat pada orang Minangkabau.
Terhimpit di atas, terkurung di luar. Dalam berbagai kondisi, aksi ambil untung solusinya. Sampai-sampai buah simalakama yang mengandung konotasi 'musibah' itu ikut dijual.
KEMBALI KE ARTIKEL