Nama penjual gulali ini adalah Anwar, seorang pria berusia 50 tahun yang telah menjalani profesi ini selama lebih dari 19 tahun. Berbekal gerobak kayu yang dihias dengan warna-warni ceria, Anwar menjajakan gulali buatannya dengan penuh semangat di sudut Jalan Malioboro. Setiap hari, mulai dari pukul 08.00 pagi hingga larut malam, ia melayani pelanggan dengan senyuman hangat dan keahlian yang tak tertandingi.
Anwar bukanlah penjual gulali biasa. Ia telah menguasai teknik-teknik kuno dalam pembuatan gulali yang diwariskan secara turun temurun dari keluarganya. Resep rahasia keluarga ini membuat gulali buatannya memiliki tekstur yang membuat lidah terus untuk mencoba, rasa yang kaya, dan warna-warni yang menggugah selera. Ia menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi dan tidak menggunakan bahan pengawet, sehingga gulali buatannya selalu segar dan alami.
Selain gulali tradisional, Anwar juga berinovasi dengan menciptakan berbagai varian rasa yang menarik. Mulai dari gulali original dan setrowbbery. Setiap gulali yang ia buat memiliki rasa yang autentik dan terasa menyatu dengan citarasa Indonesia. Perpaduan antara keahlian tangan Anwar dan kreasi rasa yang unik membuat gulali buatannya menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung Malioboro.
Tak hanya soal rasa, penampilan gerobak gulali Anwar juga menarik perhatian. Dengan berbagai hiasan warna-warni, gerobaknya menjadi salah satu spot favorit bagi para wisatawan untuk berfoto. Anwar dengan senang hati memperkenalkan gulali buatannya kepada pengunjung yang tertarik, sambil bercerita tentang sejarah dan keunikan gulali tradisional.
Keberhasilan Anwar sebagai penjual gulali di Malioboro tidak hanya ditandai oleh popularitasnya, tetapi juga oleh kesetiaan pelanggan. Banyak pengunjung yang datang kembali untuk menikmati gulali buatannya dan merekomendasikannya kepada teman-teman mereka. Ia telah menjadi ikon kecil Malioboro yang memiliki cerita yang menginspirasi.
Dalam perkembangan zaman yang terus berubah, kehadiran penjual gulali seperti Bapak Anwar ini membawa nostalgia dan kehangatan tradisi dalam setiap gigitan gulali yang mereka nikmati. Gulali buatannya bukan hanya sekadar makanan penutup, tetapi juga merupakan warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan.
Malioboro memang terkenal dengan keramaian dan ragam pedagangnya, tetapi cerita Anwar sebagai penjual gulali yang berbakat membuktikan bahwa dalam keunikan dan dedikasi, seorang pedagang bisa menjadi sorotan dalam keramaian dan meninggalkan kesan tak terlupakan bagi para pengunjung Malioboro.