Menulis itu menyenangkan, saya percaya ini. Tulisan, sesingkat apapun itu, pasti merupakan hasil pemikiran seseorang yang layak dihargai. Karena menulis itu memberi kesempatan bagi ide atau opini yang selama ini tersembunyi di benak kita. Ketika kita menulis, kadang kita tidak menyadari bahwa sejarah tentang kita atau tentang kehidupan sedang terpatri. Baayangkan saja, anda bisa saja dikenal orang dalam waktu sekejap lewat tulisan. Menulis itu bisa menjadi penghibur atau penyemangat bagi penulis maupun pembaca. Dari suatu tulisan sederhana, saya bisa serta merta tersenyum, terkejut, atau marah besar. Karena dampak tulisan itu besar. Ia bisa menuangkan ribuan ekspresi dan runtutan peristiwa melalui kata dan kalimat yang bermakna.
Menulis itu menenangkan, saya percaya ini. Saya ingat benar, sejak duduk di bangku sekolah dasar, saya gemar mengisi buku harian, yang masih tersimpan hingga sekarang. Di dalam buku-buku itu, saya terkadang hanya menuangkan cerita tentang keseharian. Hingga akhirnya saya mulai bisa bercerita tentang cakrawala kehidupan menurut pandangan saya, pada si buku harian. Ketika mulut rasanya tak sanggup untuk berkata-kata, saya bisa menggoreskan tinta pada belasan bahkan puluhan lembar kertas itu. Dan akan merasa tenang sesudahnya. Tersenyum? Sudah barang tentu saya akan tersenyum jika membuka lagi buku-buku itu.
Saat ini saya menikmati perasaan menjadi pembaca. Menilai karya orang. Memahami gaya tulisannya. Dan mengambil makna dari tulisan tersebut. Ada beberapa nama penulis yang benar-benar saya kagumi jalan cerita dalam buku atau novelnya. Mereka dengan brilian menuangkan imajinasi dalam goresan pena. Dan hidup. Seolah menyihir pembaca seperti saya, hingga mengoleksi karya mereka.. Spending money :)) tapi worth buying sih..
Entah kapan, ingin sih bisa menulis yang seperti penulis-penulis besar itu lakukan. Dan dipublikasikan yaa. Karena saya ini salah satu orang yang kadar kepercayaan diri pribadinya masih rendah. Masih belajar terus untuk percaya diri
Tulisan itu bagai inspirasi hidup. Ia mengilhami. Menulis, bagi saya, menyenangkan sekaligus menenangkan. Bagaimana dengan Anda?
