Tanaman air biasanya ditemukan di sungai, danau, dan rawa adalah eceng gondok (
Eichornia crassipes). Eceng gondok, yang biasanya dianggap sebagai gulma, memiliki potensi besar untuk menjadi sumber pupuk organik. Ketika pertanian modern bergantung pada pupuk kimia seperti NPK, efek negatifnya mulai terlihat. Ini termasuk penurunan kualitas tanah, kerusakan struktur tanah, dan penurunan keanekaragaman mikroorganisme yang penting untuk kesuburan. Selain itu, pupuk kimia dapat mencemari air dan menyebabkan pertumbuhan alga berlebih, yang membahayakan ekosistem perairan. Akibatnya, eceng gondok memberikan alternatif yang lebih ramah lingkungan karena berfungsi sebagai pupuk organik dan membersihkan polutan dari perairan. Ini membuatnya pilihan berkelanjutan untuk pengelolaan lingkungan dan pertanian.
KEMBALI KE ARTIKEL