1 Desember 2011 10:49Diperbarui: 25 Juni 2015 22:57874
Tangis mengalir tenang ujung hutanberserak keraguan buluh bambuterpikirkan tentang norma ragumati rasa kelabu jingga ungukian dirasa detang jantung melemahdatang dan pergi pelangi katabercumbu keindahan debu pepohonan matibegitu burung memberi kabar pada alangalangHitam bening aliran bertubabangkai berpesta lalat menggematak ada tarian warna sisik dalam telagabegitu ikan memberi kabar pada tepian kaliKering retak ujung kehausan insanmenggeliat tubuh kaku diamvital merintih humus hambar kerastiap menancap beton ujung keringmati tak berlendir tubuh keringbegitu cacing memberi kabar pada tanah seberang.Mata kaku tancap tanah pusakatertawa puas kakikaki baruterbuang jauh badan asli kenangan lamatarian murni kaku sendiri di ranjang usanglingkaran malam hening tak bermanfaattarian asing tiap ujung mata mengiurkanlama dan lama semua hilang tak berbekasbegitu tarian memberi kabar pada lengaklengok alam // Raja tinggal rintihan tahtaPenghulu tak tenang bahasa ibu tersingkirKian kelam dan matialam murka tangisan tawasumpah serapah bersenda gurau nyawamayat cacing engan makanterasa itu perusak lukaluka serakahMengalir air hancur duka rumah desasawah mati kuning tak ber-berastinggal kelaparan tiap isi peruttani tangis tiap dalam gubuktawa serakah gedunggedung megahpekanbaru;1Pasar12Lima2011Puluh
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.