1. Merga Silima
Merga Silima merupakan identitas orang Karo yang diambil dari Merga ayah atau disebut klan. Merga tersebut dicantumkan di belakang nama seseorang. Merga dipakai sebagai nama belakang laki-laki dan beru sebagai nama belakang perempuan. Merga dan beru tersebut diwarisi secara turun-temurun berdasarkan patrilineal (garis keturunan berdasarkan ayah), dengan tidak mengabaikan garis keturunan ibu yang disebut bere-bere. Sebagai contoh, Erik merga Tarigan bere-bere Ginting untuk pria dan Elsa beru Tarigan bere-bere Sembiring untuk wanita.
Masyarakat etnis Karo mempunyai lima induk merga (klan) yaitu: Tarigan, Ginting, Perangin-angin, Karo-karo dan Sembiring. Kelima Merga dan beru tersebut menjadi identitas masyarakat etnis Karo dalam kehidupan bersosial dan berbudaya. Identitas merga dan beru tersebut sudah menunjukkan kalau sesorang itu adalah pria atau wanita. Merga dan beru pada masyarakat Karo menjadi sangat penting karena akan dipakai menjadi identitas untuk melakukan proses ertutur.