ALLAH, nama yang maha mulia, dari Zat yang maha suci, yang kita percayai dan kita beramal berusaha karena-Nya. Dari pada-Nyalah hidup kita dan kepada-Nya kita kembali. Amat sucilah Dia, dan kepada-Nyalah terhimpun pujian dan pujaaa. Tak terhitung banyak puji yang harus diberikan kepada-Nya dan juga belum setaraf usaha kita memuja Dia dengan kebesaran yang ada pada-Nya.
Sejak alam dijadikan dan sejak manusia diberinya kelapangan hidup diatas dataran bumi ini, telah ada orang yang taat kepada-Nya dan telah ada pula yang durhaka. Tapi walaupun sampailah kiranya kedurhakaan manusia itu ke puncak lawang langit, walaupun ditakdirkan semuanya ingkar akan perintahnya, namun kebesaran Ilahi tidaklah akan usak-usai lantaran itu. Sejemput kecil tidaklah kemegahannya akan kurang. Secabik kecil tidaklah cahayanya akan dapat dilindungi. Dia kaya sendirinya, Maha Besar dalam Zat dan sifat-Nya, Maha Luas dan Malakut-Nya dan Jabarut-Nya.
Alangkah banyaknya orang yang enggan dan memungkiri, lalu mencari dalih hendak meniadakan Tuhan. kelak ternyata bahwa itu hanyalah suara dari rongkongannya ke atas, tidak datang dari hati sanubarinya. Dan jika dia terus bersikap demikian namun yang kena bukanlah Tuhan, tetapi kepalanya sendiri.