SABLAK baru saja membuka pintu jamban ketika bel rumahnya berdentang. Semula ia hendak berlama-lama menyaksikan seorang demi seorang warga Dukuh Sukaduka memasuki bilik coblos, tetapi ia kebelet. Sesuatu di dalam perutnya minta lekas-lekas dikeluarkan. Buru-buru ia pulang, bergegas ke kakus, dan seseorang memencet bel berkali-kali.
KEMBALI KE ARTIKEL