[Kutulis puisi ini ketika kudengar kabar tentang bilik isolasi mandiri yang pintunya ternganga untukmu. Aku tiba-tiba lupa cara berdoa. Pori-pori lidah dan kulit bibirku mendadak ngilu. Maka berdendanglah puisi ini, tiba di telingamu seperti merdu suara ibu bernyanyi sebelum kamu tidur, dan lesap ke hatimu--tempat sakit dan sembuh duduk berdampingan]