Apa sebenarnya yang kita inginkan sehingga kita menulis sesuatu? Pasti ada alasan sehingga kita tergerak menulis sesuatu. Puisi, misalnya, bisa saja lahir dari rangkaian rasa kesal dan kecewa. Artikel lepas, misalnya, mungkin saja lahir dari seruntun rasa cemas dan gelisah.