Mengapa kamu menulis? Ini pertanyaan klasik yang sering ditujukan kepada kaum penulis, termasuk saya. Kalaupun tidak dalam sebuah pertemuan resmi yang dihadiri banyak orang, penulis bisa saja menerima pertanyaan itu lewat pesan pendek, telepon, komentar di media sosial, atau dalam sebuah bincang ringan di kedai kopi. Pertanyaan itu boleh jadi dilontarkan oleh kerabat dekat, teman akrab, bahkan orang asing yang baru pertama kali atau sama sekali belum pernah ditemui.
KEMBALI KE ARTIKEL