Akan tetapi, saya tidak akan menulis perihal apa yang saya cari di perpustakaan keren di negara tetangga itu. Bukan juga pernak-pernik Sidang Mabbim (Majelis Bahasa Brunei Darusslam-Indonesia-Malaysia), meskipun Pak Anton sempat menuturkannya. Tulisan ini saya hajatkan sebagai perekat ingatan atas saripati obrolan hangat ihwal bahasa Indonesia bersama beliau.
KEMBALI KE ARTIKEL