Selepas berjalan kaki, saat awan tipis meredam terpaan cahaya matahari pagi, ingatan saya berulah. Sekonyong-konyong ingatan menyeret saya ke masa kecil, masa ketika saban pagi Ibu membuai saya dengan lagu-lagu daerah Makassar. Ketenangan selepas menghirup udara segar seketika sirna. Jantung seorang bocah empat tahun, di dalam ingatan saya, berdebar kencang mendengar alun suara Ibu.
KEMBALI KE ARTIKEL