Ada satu tempat di pondokan saya yang rajin sekali saya datangi. Dalam sehari bisa lebih sering daripada jadwal makan, minum, atau aktivitas harian lainnya. Tempat itu bernama rak buku. Memang berantakan, tapi—bagi saya—selalu menarik dijadikan tujuan pelesiran batin. Sangat semrawut, tapi—bagi saya—semerbak bau kertas selalu
yang-paling dalam urusan memanjakan hati.
KEMBALI KE ARTIKEL