Salah seorang kenalan saya di Belu, mendapatkan undangan adat untuk menghadiri kematian, sementara itu uang kuliah anaknya di Perguruan Tinggi menanti untuk dibayar. Dia juga bingung untuk menghidupi 7 anak sepeninggal suaminya pergi ke Malaysia. Terdesak oleh kebutuhan, dia akhirnya memilih kredit harian. Tak besar memang, hanya Rp 500 ribu. Namun cicilan uang kredit itu harus dibayar perhari. Sehari dia harus bayar Rp  50 ribu untuk beberapa bulan.
KEMBALI KE ARTIKEL