Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Animal Symbolicum

12 Desember 2013   10:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:01 4798 1
Adalah filsuf Ernst Cassirer-lah yang mengartikan manusia sebagai animal symbolicum (Ernst Cassirer, An Essay on Mann, New Heaven: Yale Universiy Press, 1944, seperti dikutip oleh Jujun S. Suria Sumantri dalam Filsafat Ilmu, Sebuah Pengantar Populer (Jakarta: PT Pancaranintan Indahgraha,1982, hal. 171)).  Menurut Cassirer, manusia sebagai animal symbolicum memiliki cakupan yang lebih luas dari homo sapiens atau manusia sebagai makhluk berpikir. Homo sapiens agak lebih rendah dari animal symbolicum sebab keunikan manusia sebenarnya bukan pada kemampuan berpikirnya namun bahwa dengan kemampuan berpikirnya yang rasional manusia mampu menggunakan symbol sebagai wujud nyata kemampuan manusia dalam berbahasa. Tanpa bahasa tulisan, kegiatan manusia yang sistematis dan teratur tidak mungkin dapat dilaksanakan. Tanpa bahasa tulisan, manusia akan kehilangan kemampuannya untuk meneruskan nilai-nilai budaya dari generasi ke generasi berikutnya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun