Baik, inilah pandangan saya dengan problema yang terjadi di negri ini. jauh-jauh sebelumnya kita di hebohkan dengan banyaknya para pejabat yang melakukan korupsi alias maling uang rakyat dengan cara memainkan kecerdasannya untuk hal yang tidak pada tempatnya. apa dampak dari korupsi yang marak di lakukan oleh para pejabat ini ??, yah kemiskinanlah jawabannya, kemiskinan dimana-mana sering kita jumpai. tadi malam saya nonton berita "seorang ibu tega menghabisi nyawa dua anaknya akibat kemiskinan", ini adalah suatu bentuk kehancuran bagi masyarakat.
Sebenarnya negri ini hancur akibat sifat manusia yang tidak pernah puas dengan apa yang sudah ia miliki, keinginan yang begitu besar: ingin menguasai, ingin menjatuhkan yang lain, dan sebagainya. kalau boleh saya ber-andai2. seandainya saja negara ini kaya, semua masyarakatnya tidak ada yang miskin, semua pejabatnya kaya semua maka tidak akan terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan seperti korupsi, perampokan, penipuan dan banyak lagi kriminal2 lainnya.
Jika kemiskinan ini sudah tidak ada lagi kita temukan di indonesia maka kemungkinan akan timbul sebuah kejujuran dalam melakukan segala hal, baik itu sebagai pejabatkah sebagai orang penting yang dekat dengan 'uang rakyat' kah tidak akan melakukan kecurangan2 dalam mengambil uang rakyat itu karna mreka sudah punya uang atau harta yang lebih banyak kan. kejujuran ini yang paling berpengaruh di sini, karna sekali saja berbohong seribu kali anda tidak di percaya. begitulah kata orang bijak. ketika terjadi kemiskinan maka timbul ketiadak jujuran dan ketidak jujuran ini mampu di tutupi dengan menggunakan kecerdasan. seandainya saja semua orang di negri ini tidak miskin, jujur, dan cerdas maka saya tidak tau betapa majunya negri ini. Eitz tapi saya tidak menyalahkan presiden ya,, apalagi menyanjungnya tidak samasekali.
Kecerdasan hendaklah berguna untuk membangun negri ini, bukan menjatuhkannya. ini hanyalah pandangan saya saja secara subjektif sekali lagi, jadi saya tidak perlu memberikan solusi secara tehnis mengenai hal ini, saya hanya berandai-andai saja di sini.
Wassalam...