Seperti serigala melolong di malam bulan purnama empat belas terbit, La Rakkala Pekko Ulu tak kuasa menahan marah. Hatinya panas bukan kepala menahan hina atas dirinya yang tak rupawan. Andai mungkin dirinya bisa, maka Dewata pun akan digugatnya.
KEMBALI KE ARTIKEL