Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kebijakan

Waspadai Bahaya Terorisme

4 Desember 2019   03:17 Diperbarui: 4 Desember 2019   03:46 23 0
Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober 2019 , menjadi momen yang sangat krusial bagi Bangsa Indonesia. Hal tersebut tentunya memicu ancaman dari kelompok radikal yang ingin mengacaukan pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin tersebut. Melihat terdapat dua calon Presiden dan Wakil Presiden yang telah mencalonkan diri dalam pemilihan umum, tentunya dukungan masyarakat Indonesia bagi dua pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden terpecah pula menjadi dua. Bahkan pemilihan umum 2019 sempat diwarnai dengan drama. Hal ini bisa dilihat saat setelah hasil dari pemilihan umum telah secara resmi diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia pada Selasa, 21 Mei 2019 dini hari, Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi tidak bisa menerima keputusan tersebut. Menurut pihak Prabowo-Sandi, hasil akhir pemilihan umum ini banyak diselimuti dengan ketidakadilan, kecurangan, dan kesewenang-sewenangan. Namun pada kenyataannya, baik dari Komisi Pemilihan Umum maupun Mahkamah Konstitusi, telah memutuskan bahwa pemenang Pilpres adalah pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin yang unggul 20 persen lebih banyak dibandingkan pasangan Prabowo-Sandiaga.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun