[caption id="attachment_300434" align="alignleft" width="300" caption="Allaahumma innaa nas-aluka salaamatan fiddiini, wa’aafiyatan fil jasadi, wa ziyaadatan fil ‘ilmi, wa barakatan fir-rizqi, wa taubatan qablal mauti, wa rahmatan ‘indal mauti, wa maghfiratan ba’dal mauti. Allaahumma hawwin ‘alainaa fii sakaraatil mauti, wannajaata minan-naari, wal ‘afwa ‘indal hisaabi. Rabbanaa laa tuzigh quluubanaa ba’da idz-hadaitanaa wahab lanaa min ladunka rahmatan innaka antal-wahhab. Rabbanaa aatinaa fid-dun-yaa hasanatan, wa fil aakhirati hasanatan, wa qinaa ‘adzaaban-naari. Artinya : Ya Allah, kami mohon kepada-Mu akan keselamatan dalam agama, kesehatan dalam badan, bertambah dalam ilmu, keberkatan dalam rejeki, taubat sebelum mati, rahmat ketika mati, dan ampunan sesudah mati. Ya Allah, ringankanlah kami ketika sakratul maut, dan selamatkanlah kami dari siksa api neraka, dan memdapat ampunan di hari perhitungan amal. Ya Allah Tuhan kami, janganlah Engkau sesatkan kami sesudah mendapat petunjuk, berilah kami rahmat dari sisi-Mu. Karena sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemurah. Ya Allah Tuhan kami, berilah kami kebahagiaan di dunia dan kesejahteraan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka."][/caption]
Kenapa begitu banyak orang yang sepertinya senang sekali dengan merayakan Ulang Tahun ? Padahal usia kita kan hakikatnya malah berkurang? coba difikirkan kita semakin tua dan dengan ketuaan kita itu, apakah telah membuat kita siap untuk menghadap sang Maha? Kenapa hanya sebuah kalimat "Happy Birthday
"Â semua orang terbius untuk merayakannya? Padahal hakikatnya makna dari itu semua adalah sebuah perenungan yang memang harus kita renungkan??? Cobalah untuk menanyakan kepada hati kita kenapa ini terjadi??? Sebuah perenungan sesaat untuk menggali apa yang sebenarnya dicari di dunia ini ? Hartakah?? Hura-hurakah??? Jabatankah?? Kekuasaankah?? Setiap orang punya pendapat masing-masing, karena kepala kan berbeda??
KEMBALI KE ARTIKEL