Mbok Darmi menyusuri tepian jalan raya yang makin ramai karena mulai banyak anak yang berangkat sekolah, orang yang pergi ke kantor, pedagang yang berbelanja, dan mobil-mobil yang berlalu lalang. Sesekali Mbok Darmi mengusap peluhnya yang mengalir walau hari masih pagi. Bahkan embunpun masih enggan beranjak dari kaki langit.
KEMBALI KE ARTIKEL