Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Kasus Kecil yang Membesar di Lampung

3 November 2012   10:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:02 246 2
Apa yang kurang dengan Indonesia ini. Beragamnya tiada tara. Budaya, suku, bahasa, masyarakat, tingkat sosial, dan sebagainya. Semua ini merupakan kekayaan yang membanggakan. Namun, Indonesia tak mampu menjaganya sehingga semua ini bukan lagi kekayaan yang membanggakan.

Coba lihaat, orang Indonesia bisa terpancing emosinya meski hanya dengan kasus kecil saja. Di Lampung-seperti kita tahu dari media massa beberapa hari belakangan-ada tindakan kekerasan hanya karena masalah senggol menyenggol sepeda dan motor. Diberitakan bahwa salah satu di antara kedua pengendara mengalami luka berat. Entah beratnya seperti apa. Masalah bisa selesai jika hanya pihak yang mengalami kecelakaan saja yang beraksi.

Tetapi tak disangka, kasus kecil ini justru menjadi besar. Melibatkan warga sekampung. Mengapa masalah ini jadi besar? Mengapa pula warga kampung meski ikut-ikutan untuk memperkeruh suasana? Mengapa setelah itu ada peristiwa pembakaran hingga menyebabkan kerugian besar dan korban nyawa? Mengapa ada pembakaran bangunan rumah?

Dari media massa kita tahu beberapa korban ingin memaafkan pelaku pembakaran rumah dan berniat memulai usaha dari nol lagi. Inilah model sikap masyarakat yang mesti ditiru. Kekejaman tak perlu diratapi sepanjang hidup. Mari memulai usaha baru dan niat yang baru. Ini tidak mudah. Saya mengapresiasi niat baik kawan-kawan ini.

Hanya saja langkah seperti ini jika tidak disikapi dengan tindakan tegas aparat akan memunculkan peristiwa baru. Bukan tidak mungkin bibit-bibit kejahatan kelompok pelaku masih ada di masyarakat. Ada baiknya kelompok ini dibina dengan baik sehingga bibit-bibit itu tidak bertumbuh. Biarkan masyarakat hidup tenang.

Semoga kata-kata Mantan Wapres kita, Jusuf Kalla menjadi nyata. Percepat proses perdamaian. Kita mengharapkan itikad baik kedua kelompok untuk hidup berdampingan dengan damai. Benar kata Pak JK-Jusuf Kalla-hidup di pengungsian tidak senyaman hidup di rumah sendiri. Kita berharap masyarakat Indonesia tidak mudah terpancing untuk bertindak emosional hanya dengan kasus kecil seperti ini. Semakin besar kita melampiaskan emosi sesaat-apalagi kepada masyarakat yang tak bersalah-semakin besar kerugiannya bagi kehidupan bersama. Salam perdamaian.
-------------------
PA, 3/11/12
GA

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun