Pada BAB I dalam buku MADILOG, Tan Malaka memulai dengan frasa logika mistika dia menyebutkan "Kalau sistem itu tak bisa diperiksa kebenarannya dan tidak bisa dikritik, maka matilah ilmu pasti itu" artinya untuk ilmu pasti atau ilmu lainnya memerlukan adanya proses verifikasi dan  kritik agar dapat menghasilkan sebuah fakta yang kongkret atau memiliki basis yang jelas dan kuat. Seperti gambaran Tan Malaka dengan Dewa Rah-nya yang dapat menghasilkan bumi, Bintang, matahari, tumbuhan, manusia, hewan dan sebagainya dalam satu kalimat "PTAH" maka jadilah, dalam prinsip theology hal terebut tidak bersifat benar atau salah tapi Kembali kepada kepercayaan masing-masing, namun dalam dialektika idealisme tan Malaka mengatakan kita bisa menjumpakan kosong mengandung arti ada, atau tidak ada mengandung arti ada. Tetapi dalam logika ataupun dialektika yang didasarkan pada kebendaan, hal itu adalah mustahil atau omong kosong. Lapar tak berarti kenyang buat si miskin. Si lapar yang kurus kering tak akan bisa kenyang dengan kata saja, walaupun kita ucapkan 1001 kali.
KEMBALI KE ARTIKEL