Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Tongkat Sapu

9 Februari 2010   05:11 Diperbarui: 6 Juli 2015   12:42 59 0
Dia memandang tongkat sapu di pojokan gedung. Tongkat sapu itu telah menghancurkan hidupnya dan juga telah memberikan kehidupan baginya. Gedung yang mewah, dimana anak-anak orang kaya di sekolahkan di gedung bertingkat itu. Anak-anak yang kurang sopan terhadap dirinya . sering kali dia di remein menimbulkan sakit hati di dadanya. Setiap harinya dia di temani tongkat sapu walaupun dia membencinya tapi dia tidak bisa melepasnya dari kehidupan yang ada. Tongkat sapu menemaninya untuk membersihkan gedung SMA Raya. Anak-anak yang tahunya hanya makan tanpa peduli membuang sampah pada tempatnya. Karena mungkin mereka berpikir ada dua sahabat yang akan membersihkannya. Si tongkat sapu dan bapak tua yang umurnya sudah 60 tahun. Hatinya terhibur jika hari senin mulai tiba. Pada waktu upacar bendera anak-anak sering menyanyikan lagu wajib nasional indonesia pusaka, lagu favoritnya bapak tua. Esok harinya yang di tunggu bapak tua, dia berangkat pagi dari rumahnya yang reyot. Di buat dari kardus-kardus, sering kali wilayah yang dia tempati di gusur. Walaupun dia mendapatkan gaji setiap bulan tapi dia belum bisa membayar kontrakan yang layak huni. Masih banyak alasan kenapa dia belum memakai uang gajinya. Ini semua ada kaitannya dengan tongkat sapu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun