Diingatkan pula istillah dari Bung Karno, Jas Merah, Jangan sekali-kali melupakan Sejarah, dan yang dituju adalah perjanjian Batu Tulis (sejarah buat siapa, pribadi-pribadi atau bangsa ?). Tapi menjadi benar kalau kita memang harus jangan pernah melupakan sejarah, bahwa dinegeri tercinta kita ini, pernah terjadi suatu masa dimana orang2 kehilangan hak-hak sipil/azasinya, tidak boleh mengekspresikan pemikirannya, tidak boleh menuntut hak2 politiknya, dan segudang 'tidak boleh' yang ditentukan oleh penguasa saat itu untuk mengabadikan kepentingan politik mereka. Dan tentu yang masih melekat dalam ingatan kita (dan masih menjadi tanda tanya besar sampe sekarang) adalah sejumlah orang yang diculik dan dibunuh (?) hanya karena berbeda pandangan politik mereka. Bahkan orang2 tsb hingga kini masih tetap tidak ketahuan bagaimana nasib mereka. JANGAN PERNAH MELUPAKAN ITU !!!
Kembali pada Prabowo, dapat dipahami dan sangat manusiawi kalau dia merasa kecewa dan marah, tapi dengan mengumbar ankara murka, orang-orang akan bisa melihat 'Watak Asli'nya.
Pertanyaannya : Apakah menculik dan membunuh (?) dengan Santun juga boleh ?