[caption id="attachment_210542" align="alignright" width="300" caption="Pong Hardjatmo "][/caption] Cuaca panas terik Jakarta 30 Juli 2010 tidak menyurutkan nyali dan semangat dari Pong Hardjatmo untuk menjalankan aksinya. Tak perlu banyak promosi cukup modal keberanian dan tekat baja, Pong Hardjatmo menaiki atap gedung DPR yang berbentuk kura-kura itu. Bermodalkan pilox (cat semprot) warna merah, Ia menorehkan tulisan yang berani : “jujur, adil, tegas”. Tak ayal aksinya ini diketahui oleh pengamanan dalam (pamdal) DPR yang bertugas. Pong pun harus digelandang ke pos keamanan DPR. Di dalam pos keamanan, Pong ditanya mengenai maksud dan tujuan aksinya tersebut. Belakangan hanya diminta membuat surat pernyataan siap membayar ganti rugi. Selesai perkara? Tentu tidak. Aksi ini merupakan sebuah aksi momumental dalam penyuaraan aspirasi rakyat yang selama ini terbungkam (atau dibungkam?) atas kinerja wakil rakyat itu yang makin hari makin bebal. Tanpa rasa malu mereka telah menunjukkan kedigdayaannya dalam merengkuh rupiah serta mempertontonkannya dengan sombong. Belum lagi tingkat kehadiran yang dibawah harapan. Mereka bukan lagi kelompok wakil rakyat. Mereka tak lain adalah kelompok pengkhianat amanat rakyat. Mereka hanya bekerja untuk diri mereka dan kelompok mereka sendiri tanpa memperhatikan rakyat yang (katanya) mereka wakili. Pong Hardjatmo bukan satu-satunya rakyat yang tidak puas atas kinerja anggota DPR. Pong Hardjatmo tidak sendiri. Ada sejuta dua juta dan bahkan 200 juta rakyat Indonesia yang tersakiti hatinya oleh tindak tanduk anggota DPR. Atas aksi yang dilakukannya, Pong mengaku siap menanggung risiko. "Semua tindakan ada risikonya. Saya siap menanggung risiko. Jadi tumbal Indonesia pun saya siap," kata dia. Akan ada Pong Hardjatmo lainnya yang akan terus mengingatkan anggota dewan atas tugas mereka. Akan ada aksi lain yang bertujuan menyadarkan anggota dewan dari tidur panjang mereka. ---- Seringkali diperlukan tindakan keras untuk menyadarkan orang lain. Bukan bermaksud untuk menyakiti tetapi mengingatkan kembali arah dan tujuan. Ketika kebebalan telah semakin menebal, maka tak ada langkah lain selain sebuah aksi nyata. sumber gambar:
http://foto.detik.com/readfoto/2010/07/30/132826/1410173/157/1/coret-gedung-dpr-pong-ditangkap rujukan berita:
http://nasional.kompas.com/read/2010/07/30/12181263/Pong.Nekat.Coret.Atap.Gedung.DPR
KEMBALI KE ARTIKEL