Dadaku terasa sesak dan sakit, butiran air mataku menetes membasahi pipiku. Tak sengaja aku mencuri baca diary sahabatku Erin. Dia tertidur begitu damai dengan mendekap buku diary di dadanya, tampak ada sisa air mata di sudut matanya. Aku mengambilnya dan kuletakkan di atas meja, sebuah foto tiba-tiba jatuh dari dalam diary, kupungut dan ternyata itu foto Heru kekasihku. Aku terheran-heran, mengapa ada foto Heru di dalam diarynya, sebenarnya aku enggan untuk membaca diary Erin karena itu sangat pribadi, akupenasaran kemudian membacanya. Dalam diarynya dia ungkapkan semua perasaannya bahwa Erin sangat mencintai Heru. Betapa Erin sakit hati saat Heru memilih aku , karena dia lebih mencintai persahabatan maka ditekannya perasaan sakit itu.