Derap langkah terdengar ganjil menyerang lantai yang dipijaki. Di bangunan yang tidak pernah sepi dari pengunjung inilah sekarang Dinara berada. Gadis dengan gamis Palestina satu set dengan kerudungnya seperti tengah mencari sesuatu. Atensinya menatap ke seluruh penjuru ruangan. Hingga beberapa meter dari tempatnya berdiri, ia melihat sesosok wanita paruh baya yang tengah berhambur ke pelukan uminya. Dinara berlari dengan bening yang membasahi pipinya. Kali ini ia tidak mempedulikan orang sekitar yang menatapnya aneh. Hanya satu, ia ingin mengetahui kondisi sahabatnya.
KEMBALI KE ARTIKEL