bahwa semua siswa, tanpa terkecuali, mendapatkan akses yang setara terhadap pendidikan. Dalam konteks ini, pendidikan inklusi tidak hanya memfokuskan pada siswa dengan kebutuhan khusus, tetapi juga mencakup siswa dengan latar belakang yang beragam, seperti perbedaan budaya, sosial, ekonomi, hingga kemampuan akademik. Di Indonesia, penerapan pendidikan inklusi masih menghadapi berbagai tantangan, mulai dari minimnya pemahaman tentang konsep inklusi, keterbatasan sumber daya, hingga kurangnya pelatihan bagi guru dalam mengelola kelas yang inklusif. Guru memiliki peran kunci dalam mewujudkan pendidikan inklusi. Mereka bukan hanya
bertanggung jawab untuk menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga menciptakan lingkungan
belajar yang ramah dan mendukung bagi semua siswa. Lingkungan pembelajaran yang inklusi
tidak hanya memberikan akses fisik ke ruang kelas, tetapi juga menciptakan suasana di mana setiap siswa merasa dihargai dan mampu mengembangkan potensinya. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana guru dapat berkontribusi dalam membangun ruang belajar yang inklusi melalui strategi dan pendekatan yang adaptif.