Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Kaitan Pemberontakan G30s/PKI Dengan Kesaktian Pancasila

10 Oktober 2022   04:25 Diperbarui: 10 Oktober 2022   05:49 450 0
Sejak Indonesia merdeka, 17 Agustus 1945 hingga sekarang, sudah pernah terjadi
peristiwa pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Indonesia. Tujuan kelompok
tersebut, adalah untuk merebut kekuasaan dari pemerintahan yang syah dan ingin menafikan
Pancasila dari dasar negara Indonesia dan pandangan hidup bangsa Indonesia dengan upaya
mengganti dengan bentuk yang lain, yaitu ideologi Komunisme. Hal itu, dapat dibuktikan
dengan dua kali peristiwa pemberontakan yang dilakukan oleh PKI dan antek-anteknya.
Adapun peristiwa pemberontakan PKI, adalah peristiwa pemberontakan PKI yang pertama
terjadi di Indonesia, yaitu peristiwa pemberontakan PKI yang terjadi yang berpusat di
Madiun, Jawa Tengah tahun 1948. Tanggal 1 Oktober diperingati sebagai hari Kesaktian
Pancasila, ditetapkan atas dasar untuk mengenang dan menghormati jasa para pahlawan
revolusi yang telah gugur. Dalam peristiwa tragis G30S PKI yaitu tragedi pembantaian massal
di Lubang Buaya pada tanggal 30 September 1965. G30S PKI merupakan sebuah insiden yang
terjadi dan dianggap sebagai pemberontakan oleh Pasukan Cakrabirawa yang dikomandoi oleh
Letkol Untung pada saat itu. G30S PKI dilatarbelakangi oleh dominasi ideologis Nasionalisme,
Agama, dan Komunisme (NASACOM) yang berlangsung sejak awal era Demokrasi Induk di
bawah Presiden Sukarno dari tahun 1959 hingga 1965. Hal lain yang menyebabkan munculnya gerakan ini adalah diharmonisasi hubungan antara anggota TNI dan PKI. Konflik kemudian
terjadi di antara keduanya. Selain itu, rumor tentang kesehatan Presiden Sukarno juga turut
melatarbelakangi terjadinya pemberontakan G30S PKI. Tujuan utama G-30S PKI adalah
menggulingkan pemerintahan era Soekarno dan mengganti negara Indonesia menjadi negara Komunis. Sebagaimana diketahui bahwa, gerakan PKI di Indonesia saat itu, disebut memiliki lebih dari 3 juta anggota dan membuatnya menjadi partai komunis terbesar ketiga di dunia, setelah RRC dan Uni Soviet.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun