Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Tetap Relevan atau Tergerus Waktu? Menggali Kembali Peran Organisasi Mahasiswa (Ormawa)

14 April 2024   05:30 Diperbarui: 14 April 2024   12:19 169 6

Belakangan ini, semakin sedikit mahasiswa yang tertarik untuk terlibat dalam Ormawa, menyulut kekhawatiran akan potensi krisis kepemimpinan yang dapat mengancam eksistensi Ormawa di lingkungan kampus. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan yang mendalam mengenai relevansi Ormawa di era perkuliahan saat ini. Mengapa hal ini terjadi? Apakah Ormawa sudah kehilangan relevansinya?

Ormawa yang digadang-gadangkan sebagai wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri dan memperluas jaringan sosial, tampaknya tidak lagi menjadi prioritas utama bagi sebagian besar mahasiswa. Seiring dengan perkembangan zaman, semakin banyak mahasiswa yang lebih memilih untuk fokus pada pengembangan diri melalui program-program alternatif seperti Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) yang ditawarkan oleh Kampus Merdeka.

Namun demikian, penting untuk diakui bahwa pengalaman yang didapat dari terlibat dalam Ormawa memiliki nilai yang tak ternilai. Ormawa bukan hanya sekadar tempat untuk beraktivitas, tetapi juga merupakan sarana untuk mengembangkan beragam keterampilan, mulai dari kepemimpinan hingga keterampilan sosial dan organisasional. Bagaimana kita sebagai mahasiswa memandang nilai-nilai ini adalah kunci untuk mengubah paradigma dan membawa pandangan baru terhadap peran Ormawa di lingkungan kampus. 

Lebih dari sekadar memilih Ormawa secara sembarangan, penting untuk memahami secara mendalam budaya kerja dan lingkungan organisasi yang ingin diikuti. Hanya dengan demikian, kita bisa memastikan bahwa pilihan Ormawa tersebut benar-benar sesuai dengan karakter dan minat kita.

Bagi teman-teman yang masih duduk di bangku SMA, penting untuk diingat bahwa menentukan arah kegiatan di masa perkuliahan bukanlah hal yang sepele. Sementara banyak pilihan menarik yang tersedia, yang terpenting adalah memiliki tujuan yang jelas dan pemahaman yang mendalam akan minat serta potensi diri sendiri. Ini akan membantu menghindari 'fear of missing out' (FOMO) dan memungkinkan mahasiswa untuk sepenuhnya mengekspresikan diri serta menemukan jati diri di lingkungan kampus.

Maka, apakah Ormawa masih relevan di era perkuliahan saat ini? Jawabannya tidaklah sederhana dan bergantung pada sudut pandang serta pemahaman masing-masing individu. Namun, yang pasti, Ormawa memiliki potensi besar untuk terus menjadi bagian integral dari perjalanan mahasiswa. Pertanyaan ini bukan hanya sekadar membangkitkan pikiran, tetapi juga mengajak kita untuk merenungkan peran dan potensi sejati dari Ormawa dalam membentuk kepemimpinan, keterampilan, dan karakter mahasiswa di masa depan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun