Teknologi dan ilmu pengetahuan terus berkembang, sehingga perlu adanya penyesuaian pola pendidikan khususnya sains agar generasi muda dapat menghadapi dan mengatasi tantangan di masa depan. Proses pembelajaran dapat membawa perubahan bagi manusia melalui pengalaman, baik pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Kurikulum merupakan salah satu bentuk komponen pendidikan yang mempengaruhi keberhasilan proses belajar dan mengajar. Kurikulum yang digunakan di Indonesia saat ini yaitu Kurikulum Merdeka. Kemampuan siswa dalam pembelajaran IPA dapat diukur melalui pemahaman sains dan keterampilan proses sains. Proses belajar dan mengajar menuntut tiga komponen yang saling berkaitan, yaitu
what the educators teach (apa yang guru ajarkan),
what the students learn (apa yang siswa pelajari), dan
what the educators assess (apa yang dinilai oleh guru) yang tentu berkaitan satu sama lain. Sekolah diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswanya dengan berbagai cara, seperti menerapkan model pembelajaran baru di kelas, menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai
 scaffolding pembelajaran, dan mengadakan kegiatan pembelajaran di luar kelas yang menyenangkan. Salah satu faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa rendah yaitu kesulitan belajar. Kesulitan belajar pada siswa disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor eksternal meliputi sekolah, guru, sarana dan prasarana, serta aktivitas siswa; sedangkan faktor internal meliputi bakat, minat, motivasi siswa, dan kondisi fisik siswa.Â
KEMBALI KE ARTIKEL