Seoul - Dalam pergantian peristiwa yang mengejutkan, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol memberlakukan darurat militer pada Selasa, 3 Desember 2024, pukul 10.23 malam. Deklarasi yang tiba-tiba tersebut mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh negeri, memicu protes yang meluas dan menimbulkan kekhawatiran akan kembalinya pemerintahan otoriter. Langkah tersebut, yang dengan cepat dikecam oleh oposisi dan publik, dilakukan di tengah meningkatnya ketidakpuasan atas penanganan Presiden Yoon atas serangkaian krisis, termasuk tragedi Itaewon dan tuduhan korupsi. Banyak warga Korea Selatan memandang deklarasi darurat militer sebagai upaya putus asa presiden untuk mempertahankan kekuasaan.
KEMBALI KE ARTIKEL