Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ruang Kelas

Kesulitan Anak dalam Menulis Pada Saat Pembelajaran di Kelas Sekolah Dasar

13 Januari 2024   20:25 Diperbarui: 14 Januari 2024   12:15 86 0
Pada tingkat pendidikan dasar, tujuan bukan hanya untuk mengajarkan siswa membaca, menulis, dan berhitung, tetapi juga untuk mengembangkan kemampuan dasar yang diperlukan siswa dalam mempersiapkan diri untuk jenjang sekolah berikutnya. Tantangan belajar yang dihadapi siswa adalah hal yang alami dalam proses pembelajaran, seperti ketika siswa masih belajar menulis di kelas satu, yang merupakan awal dari kemampuan menulis. Kemampuan menulis ini memiliki peranan penting bagi siswa di sekolah dasar, terutama dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, yang melibatkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Pada zaman sekarang yang lebih maju dan berkembang membuat beragam bahasa lisan maupun bahasa tulisan. Kesulitan belajar dapat dikatakan ketika siswa mengalami kondisi dimana adanya suatu hambatan dalam proses pembelajaran. Ketika di kelas ada salah satu siswa yang belum begitu lancar dalam menulis atau lambat dalam menulis dibandingkan dengan teman yang lain, membuat guru harus bisa memperhatikan anak tersebut dengan mencoba untuk lebih dekat dan memberikan motivasi kepada siswa tersebut agar semnagat dalam belajar menulis, dan guru lebih banyak memberikan latihan secara mandiri kepada siswa tersbut agar siswa juga bisa lancar dalam menulis seperti teman-teman sekelasnya. Pengawasan khusus tidak hanya dilakukan pada saat di sekolah saja oleh guru, akan tetapi dukungan atau peran dari orang tua, lingkungan yang diluar sekolah sangat lah penting juga bagi siswa tersebut.
Permasalahan dalam menulis yang terlihat yaitu seperti siswa tersebut menulis satu kalimat membutuhkan waktu yang cukup lama dalam penulisan dibandingkan dengan siswa yang lain, penulisan yang kurang konsisten, penulisan yang kurang atau tulisan yang tidak terbaca dengan jelas saat dibaca. Dalam kesuitan tersebut biasanya memiliki permasalahan dari bebrapa faktor-faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan khususnya dalam menulis. Yaitu baik dalam dirinya sendiri maupun faktor dari luar. Siswa yang mengalami kesulitan tersebut cenderung kurang berminat ketika seperti ada tugas dalam menulis yang diberikan oleh guru. kesulitan dalam belajar tidak boleh dianggap remeh karena akan menimbulkan seperti kendala dikemudian harinya dan menjadi berkepanjangan bagi siswa.
Peran guru, orang tua, dan lingkungan sekitar memiliki peranan yang sangat signifikan dalam memberikan motivasi kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam tahap awal menulis. Memberikan perhatian terhadap perkembangan siswa pada usia dini serta melakukan pengawasan belajar dengan baik dari pihak orang tua dapat berdampak positif terhadap keberhasilan siswa. Berikut adalah beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk menagani kesulitan siswa dalam menulis:
1. Diberikan motivasi kepada siswa
Siswa yang mengalami kesulitan diberi motivasi belajar dari guru wali kelasnya, orang tua, maupun teman-teman yang ada di kelasnya. Pemberian motivasi diperlukan karena siswa menghadapi kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu, guru perlu memberikan motivasi khususnya kepada siswa yang kurang bersemangat dalam mengikuti pelajaran menulis. Guru perlu menjelaskan kepada siswa bahwa mengikuti pembelajaran menulis memiliki manfaat besar untuk kehidupan sehari-hari, memungkinkan mereka berinteraksi dengan masyarakat secara lebih efektif. Motivasi berguna sebagai penggerak semangat peserta didik. Orang tua juga perlu dalam memantau serta memperhatikan setiap kegiatan yang anaknya lakukan di dalam maupun juga di luar rumah agar siswa tau akan tugasnya sebagai pelajar yaitu belajar. Seharusnya memang siswa tersebut harus lebih banyak didukung, diperhatikan, agar lebih semangat dalam berlatih menulis. Tetapi itu saja juga tidak cukup, siswa tersebut harus didorong semanagt dari diri sendiri, agar dalam belajar menulis siswa tersebut menjadi bisa semangat kembali.
2. Menggunakan media pembelajaran yang menarik
Memanfaatkan media pembelajaran yang menarik adalah langkah yang diambil untuk mencegah kejenuhan dan kebosanan siswa selama pembelajaran menulis. Pilihan media yang menarik dapat mencakup penggunaan gambar, media cetak, dan media alam. Media berfungsi sebagai alat bantu bagi guru untuk mempermudah penyampaian materi kepada siswa, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih efektif.
3. Menggunakan metode pembelajaran yang tepat
Langkah berikutnya adalah memilih dengan cermat metode pembelajaran yang sesuai untuk mengatasi kesulitan dalam menulis. Metode pembelajaran merupakan pendekatan yang dipilih dalam interaksi antara pendidik dan siswa, bertujuan mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan materi dan mekanisme metode yang telah ditentukan. Sebagai contoh, metode abjad, tergolong sebagai metode khusus yang efektif untuk mengajari anak-anak yang mengalami kesulitan menulis. Penerapan latihan secara rutin juga diperlukan untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa.
4. Menggunakan sumber belajar yang tepat
Guru menyampaikan materi dasar kepada siswa dengan menggunakan buku materi yang terdapat dalam Lembar Kerja Siswa (LKS). Dari isi buku LKS tersebut, siswa diminta untuk membaca dan kemudian menuliskan materi tersebut di buku tulis masing-masing. Sumber belajar mencakup segala hal seperti pesan, materi, alat, teknik, dan konteks yang digunakan sebagai sumber informasi dalam kegiatan belajar-mengajar.
Dari penjelasan diatas tentang strategi yang dapat digunakan untuk siswa yang mengalami kesulitan dalam menulis. Maka dapat disimpulkan peran dari luar sangatlah penting bagi siswa agar lebih bisa semangat dalam belajar menulis. Dan juga semnagat dari diri sendiri juga sangat dibutuhkan.
Berikut ini adalah contoh-contoh gejala yang sering muncul pada anak yang mengalami kesulitan belajar pada saat menulis:
1. Ketrampilan dalam menulis kurang
2. Banyak kesalahan tanda baca atau malah tidak menggunakan tanda baca sama sekali
3. Menulisnya lambat
4. Banyak melakukan kesalahan ejaan atau bisa juga terjadi penulisan yang terbalik
5. Terdapat inkonsistensi dalam penggunaan huruf besar dan huruf kecil
6. Ukuran huruf yang tidak teratur, bentuk berubah-ubah, besar, dan kecil.
7. Ada kesalahan saat menggunakan pensil
8. Banyak berbicara saat menulis
Dari beberapa gejala-gejala di atas merupakan yang sering ditemui saat pembelajaran dikelas rendah Sekolah Dasar.
Dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar merupakan gejala yang muncul dalam berbagai manifestasi tingkah laku, baik secara langsung maupun tidak langsung. Gejala ini terlihat dalam aspek-aspek kognitif, motorik, dan afektif, baik selama proses pembelajaran maupun hasil yang dicapai. Sebagai contoh, kesulitan belajar menulis, yang merupakan gangguan dalam proses penulisan atau ejaan yang melibatkan aspek fisik untuk mengungkapkan pemikiran, meskipun siswa memiliki kecerdasan yang memadai. Untuk membantu siswa dengan kesulitan belajar menulis, penting untuk melakukan diagnosa terhadap gejala dan faktor penyebabnya. Dengan penanganan yang tepat, siswa yang mengalami disgrafia dapat mengatasi kesulitan belajarnya dan mencapai prestasi belajar seperti anak-anak pada umumnya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun