Kecerdasan PDIP dan jokowi adalah penunjukan pos kemenkumham oleh kader PDIP yang dengan mudahnya mengobok obok PPP dan golkar kubu ical melalui legitimasi surat keputusan Kemenkumham yang diamanatkan dalam UU no 2 tahun 2011 tentang partai politik
PAN menyadari betul bahwa dalam jangka lima tahun kedepan bergabung dalam KMP tidak memberikan manfaat berarti bagi kebesaran partai, dan sudah mengambil untung besar di KMP dengan pos ketua MPR, wakil ketua DPR dan pimpinan AKD yang dak dapat diutak atik lagi, segera dengan perlahan dan sangat halus merubah halun ke Jokowi. lihatlah yang terakhir kedatangan zulhas ke jokowi kemarin. sebelumnya kehadiran zulhas di kongres PDIP, pertemuan Sutrisno Bahir dengan jokowi dll.
KMP dengan hangan gerindra PKS dan golkar kubu ical nyaris impoten di DPR, contohnya angket kemenkumham yang mandul, angket kenaikan BBM dan lain lain. PAN sebagai salah satu pilar KMP sudah meninggalkan KMP karena menyadari bahwa KMP hanya alat politik prabowo dan ical. jika KMP kuat maka yang diuntungkan adalah prabowo pada 2019, sementara pan berkepentingan untuk besar pada pileg dan pilpres 2019 yang digelar bersamaan. bisa saja terjadi barganing bahwa zulhas akan berduat dengan jokowi pada 2019 jika PAN bisa mengamankan pemerintahan ini samapi 2019 nanti.