Tasrip,kesehariannya adalah orang yang kocak dan periang,yang membuatnya kelihatan tegar,namun kesemuanya itu tak mampu menutupi rasa sakitnya,ia pun pasrah dan menyerah dengan penyakitnya.Kini ia hanya bisa berbaring,walaupun sesekali berkelakar,aku sehat dan mampu berlari kalau ada yang menantang adu lari.Dia divonis RSUD Tangerang mengidap kanker Hati.Dan harus segera dilarikan ke RSCM atau ke Singapura untuk menjalani cangkok Hati,Dan betapa kagetnya pihak keluarga saat Dokter mengatakan biaya operasinya Rp 100 juta.
Pihak keluarga kini hanya bisa pasrah,merawat tasrip hanya di rumah dengan pengobatan seadanya,karena untuk membawa ke RSUD pun harus susah payah pontang,panting mengurus prosedur jaminan kesehatan yang berbelit.Air mata keluarga pun sudah mengering dan berganti dengan senyuman walau itu hanya dibibir saja untuk lebih meringankan penderitaannya.Karena pihak keluarga sengaja merahasiakan penyakitnya kepada tasrip.Kedua anaknya yang masih kecil hanya bisa menemani ayahnya yang bernafas di hujung hela.
Benarkah orang miskin seperti Tasrip hanya bisa menunggu ajal,karena hanya persoalan klasik,Keuangan?.
Jika para kompasioner terketuk hatinya untuk sedikit meringankan penderitaan Bapak Tasrip,bisa berdonasi di sini.
BCA:5410261806 a/n Bahroni
Muhamad bahroni,E-Mail langlang_randhawa@yahoo.com
Hp:081513682943/085220876934
sumber berita,
http://us.mg4.mail.yahoo.com/dc/launch?.gx=1&.rand=35ofu1ad1ie5v