Filosofi Pragmatisme yang dipelopori oleh tokoh seperti John Dewey, menekankan betapa pentingnya pembelajaran praktis, pemecahan masalah, dan pengalaman nyata. Dalam konteks pendidikan, filsafat ini menempatkan siswa sebagai subjek aktif, dan mereka belajar melalui pengalaman mereka sendiri dan interaksi dengan dunia sekitar mereka. Di dalam jenjang-jenjang pendidikan tersebut, terkadang terdapat materi yang tidak diminati atau tidak disukai oleh siswa (Sarah, 2018). Sejarah adalah salah satu mata pelajaran yang paling sering dihindari siswa. Kesan sejarah yang melelahkan dan membosankan adalah masalah yang umum dalam pembelajaran sejarah modern. Salah satu cara untuk menerapkan pragmatisme dalam pembelajaran sejarah adalah dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah atau sering disebut dengan
problem solving. Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk mengaitkan peristiwa sejarah dengan masalah saat ini, yang meningkatkan pemahaman mereka mengenai relevansi pembelajaran sejarah. Dalam tujuan pembelajaran sejarah diantaranya meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis, yang dimana hal ini sejalan dengan pendekatan
problem solving yang mengajarkan siswa untuk memecahkan masalah secara individu atau kelompok.Â
KEMBALI KE ARTIKEL