Pendidikan saat ini tidak lagi hanya memusatkan perhatian pada penguasaan tata bahasa semata, melainkan juga mengutamakan pengembangan keterampilan berpikir kritis dan analitis. Terutama dalam konteks pembelajaran Bahasa Indonesia, modul ajar yang dirancang dengan fokus pada aspek ini menjadi krusial untuk melatih siswa menjadi pembaca yang kritis, penulis yang reflektif, dan pemikir yang analitis. Dengan mengintegrasikan elemen-elemen ini dalam kurikulum, siswa tidak hanya belajar memahami teks secara literal, tetapi juga dibimbing untuk menganalisis dengan mendalam, mengevaluasi bukti, dan menyusun argumentasi yang berdasarkan landasan yang kuat. Inilah esensi dari modul ajar Bahasa Indonesia yang mengedepankan keterampilan berpikir kritis dan analitis.
KEMBALI KE ARTIKEL