Menurut Dewanta (2003: 20), era globalisasi dapat dikatakan sebagai sebuah proses yang bersifat ambivalen.[1] Pada sisi negatifnya, globalisasi menjadikan gerak ilmu pengetahuan dan teknologi seolah-olah menjadi tidak terbatas serta kecerdasan sumber daya manusia yang tak sebanding dengan kualitas budi pekertinya, sehingga terjadi dekadensi moral atau bahkan loss of adab.
KEMBALI KE ARTIKEL