Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan Artikel Utama

Jokowi Lempar Tanya Pura-pura Keterlambatan Eksekusi Mati?

4 April 2015   07:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:34 548 6
Kemarin di beberapa berita online memberitakan penyataan Menteri Koordinator, Pak Tedjo, yang mengungkapkan keheranan Jokowi atas keterlambatan eksekusi mati.
Dalam buku atau film misteri psikologi bertema pembunuhan, sosial, politik, budaya, dll, terkadang didapati dalam cerita, bigboss atau gembong pemimpin melempar tanya pura-pura kepada anak buahnya, padahal ia sudah mengetahui jawabannya.
Inikah yang dilakukan Jokowi? Pura-pura melempar tanya kepada Jaksa Agung soal keterlambatan eksekusi mati? Mirip saat di rapat kabinet kemaren, soal kenaikan harga beras? Atau pemimpin sementara institusi Kapolri Komjen Badrotin Haiti yang tidak tahu penangkapan bak teroris kepada Bambang Widjayanto?

Masyarakat sudah disajikan ketegasan Jokowi dan Jaksa Agung tentang keteguhan pelaksanaan eksekusi mati, menyatakan bahwa ini adalah kedaulatan hukum dan politik bangsa Indonesia, tidak akan terpengaruh apapun.

Namun, tampaknya arah politik ke depan adalah terjadinya pembatalan eksekusi mati kepada kedua terpidana mati gembong narkoba 'Bali Nine'. Isu terakhir, Australia mengancam akan mengungkap percakapan Jokowi saat pilpres.

Dan tampaknya, ancaman Australia tersebut terbukti efektif untuk sementara. Saat bulan Maret kemaren, Jaksa Agung berkata eksekusi mati bisa akhir minggu atau akhir bulan. Namun, di akhir minggu-minggu bulan Maret dan di akhir bulannya, eksekusi tidak juga dilaksanakan.

Jangan sampai eksekusi mati kayak berita gosip murahan! Gosip hilang dengan bersamaan berlalunya waktu. Eksekusi mati duo Austalia dibatalkan seiring dengan berjalannya waktu. Menunggu waktu dan alasan yang tepat, sampai masyarakat memaklumi, mengapa eksekusi tidak terjadi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun