Novel ini banyak menggunakan alur maju sehingga membuat pembaca merenung tentang peristiwa yang akan terjadi dalam cerita. Tokoh "Aku" digambarkan sebagai seseorang yang terus-menerus mengejar cinta, namun ia tidak mau berhenti. Kisah ini juga mengeksplorasi hubungan antara cinta dan wanita cantik, yang berujung pada terciptanya cinta yaitu cinta dan wanita yaitu wanita.
Dalam novel "Garis Waktu" dua tokoh 'Aku' dan 'Kamu' diperkenalkan sebagai tokoh antagonis. 'Aku' adalah seorang gadis muda yang tidak mampu mengungkapkan perasaannya terhadap 'Kamu' karena kurangnya keberanian dan keinginan untuk melindunginya. 'Aku' juga bergumul dengan perasaannya terhadap Kamu, yang membuatnya menjadi mitra atau perjanjian.
Selama ini, Kamu mencoba memanipulasi 'Aku' dengan membandingkannya dengan karakter lain, membuatnya merasa lebih nakal dan mengancam. Hal ini menyebabkan dia menjadi korban tindakan Kamu. Sosok Aku membutuhkan waktu yang lama hingga tahun untuk melupakan segala kenangan indah sewaktu masih bersama 'Kamu.' Pada akhirnya Sosok Aku menyadari bahwa setiap orang mempunyai kemampuan untuk mengirimkan pesan kepada seseorang, namun pesan tersebut tidak dapat tersampaikan, dan pesan tersebut tidak dapat dikirimkan sendiri. Kita juga harus bisa memahami dan berkomunikasi dengan orang-orang di sekitar kita. Dan patut dicatat bahwa 'Aku' adalah takdir di episode terbaru.
Cerita berakhir dengan Kamu menimbulkan konflik antara 'Aku' dan 'Kamu', dengan Kamu memperdebatkan hak orang lain. Namun konflik tidak menyelesaikan masalah. 'Aku' dibiarkan merasa bersalah karena tidak mengungkapkan perasaannya terhadap Kamu, dan dia harus menghadapi perasaannya dan menghadapi orang yang membuatnya semakin merasa bersalah.
Novel ini mengeksplorasi tema cinta, persahabatan, dan konsekuensi dari situasi sulit. Protagonis, 'Aku', berjuang menemukan cara untuk mengungkapkan perasaannya terhadap Kamu, sementara 'Kamu' terpaksa mengungkapkan perasaannya terhadap Kamu. Novel ini menyoroti pentingnya memahami dan mengatasi tema cinta, persahabatan, dan konsekuensi dari situasi sulit. Dengan terlibat dengan karakter dan mengeksplorasi emosi mereka, pembaca dapat memperoleh pemahaman lebih dalam tentang novel dan temanya.
Novel ini juga membahas tentang pentingnya komunikasi dan peran cinta dalam cerita. Cinta digambarkan sebagai orang yang baik, dan ceritanya diceritakan sedemikian rupa sehingga membuat karakter tersebut menjadi orang yang lebih baik. Namun, cinta tidak selalu digambarkan dengan selera humor, karena tindakan dan interaksi karakter dengan orang lain dapat mengubah persepsi mereka terhadap cinta.
Cinta bukan hanya sekedar topi yang cukup tetapi juga merupakan kebutuhan bagi seorang wanita untuk bisa peduli terhadap sesama. Cinta harus mampu memberikan rasa kepedulian terhadap orang lain, dan cinta harus mampu memberikan rasa kepedulian terhadap orang lain. Novel Garis Waktu karya Fiersa Besari merupakan kumpulan dua cerita, "Aku" dan "Kamu", yang mengangkat tema cinta dan kesetiaan, serta pentingnya persahabatan. Novel ini bertujuan untuk menjadi kisah cinta sejati, memungkinkan pembaca untuk memahami cinta yang ada dalam diri mereka dan pentingnya belajar mencintai seseorang yang lebih seperti mereka. Ini adalah tulisan yang kuat dan menyentuh hati yang akan membuat pembaca merasa memiliki dan perlu peduli terhadap orang lain.