"Sampai saat ini kita tidak bisa hidup tanpa berkomunikasi" Manusia di anugerahkan menjadi makhluk sosial yang pandai berkomunikasi dan ber-bahasa.
Pada tanggal 28 Maret 2023 menurut databoks.katadata.co.id ,jumlah bahasa daerah yang ada di Indonesia mencapai 720 bahasa dengan menempati urutan kedua setelah Papua Nugini yang memiliki 841 bahasa.
Selain bahasa nasional yang populer di Indonesia , dua bahasa ini juga tak kalah populer ; Ngapak dan Jaksel
Ngapak
ngapak merupakan sebutan bahasa yang kerap digunakan masyarakat di wilayah Cilacap, Banjarnegara, Banyumas, Kebumen, Wonosobo, Tegal, dan Brebes. Logat basa ngapak seringkali terdengar lucu bagi orang yang bukan berasal dari daerah Banyumas dan sekitarnya.
Jaksel
Istilah ini sering diartikan sebagai gaya percampuran antara bahasa Inggris dan Indonesia yang banyak digunakan oleh anak-anak muda urban – salah satu stereotipnya adalah mereka yang tinggal di daerah Jakarta Selatan.
Dua bahasa tersebut merupakan ke-anekaragaman budaya bahasa dan sastra yang ada di Indonesia.
Namun belakangan sedang ramai sebutan bahasa PAKSEL
PAKSEL tersebut merupakan gabungan antara bahasa ngapak dan bahasa Jaksel.
Istilah PAKSEL Pertama kali diangkat oleh tiktokers asal Purwokerto yang bernama Raply, Pada salah satu unggahannya Raply mengungkapkan bahwa banyak generasi Z yang memaksakan menggunakan bahasa Jaksel namun sangat di sayangkan logat atau ciri khas dari bahasa daerahnya yaitu ngapak tersebut masih sangat kental dan yang di campur dengan bahasa jawa purwokerto yaitu ngapak seperti contohnya “Lu lagi bengi dari mana” , perpaduan 2 bahasa ini merupakan gabungan antara bahasa ngapak dan bahasa jaksel yang mungkin saja jika terdengar pada orang jaksel sendiri akan sedikit terlihat lucu bagi mereka , karena bahasanya yang digunakan dan di padukan dengan bahasa ngapak tersebut.
Namun mungkin saja ini bisa menjadi kreatifitas bahasa baru dari generasi Z di purwokerto