Mohon tunggu...
Komehere
Komehere Mohon Tunggu... -

Katanya...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ada Apa di Balik "Petruk Bermotor" Merak-Bakauheni

28 Agustus 2012   07:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:14 1682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tulisan ini terinspirasi dari anomali kemacetan saat lebaran di pelabuhan penyeberangan Merak - Bakauheni Selat Sunda sana. Rasanya aneh jika tidak mendengar berita situasi macet di penyeberangan Merak - Bakauheni pada hari-hari biasa apalagi pada akhir pekan.

Anehnya pada situasi lebaran seperti saat ini dari H-7 hingga H+7 nyaris tidak terdengar kemacetan, kriminalitas dan konflik yang terngiang ke permukaan terkait Pelabuhan Penyeberangan Merak - Bakauheni.

Pertanyaannya koq bisa ya pada sesi normal bisa terjadi kemacetan berkepanjangan dan pada situasi lebaran koq kemacetan berkepanjangan itu menghilang entah kemana....!

Telusur punya telusur ternyata telah terjadi perubahan manajemen pada perusahaan plat merah yang mengurusi pelabuhan penyeberangan tersebut, sang bos baru telah melakukan perubahan dan kebijaksanaan yang mempertaruhkan jiwa raga dan jabatan. Kebijaksanaan ini tentunya mendapat tantangan dalam hubungan Vertical dan Horizontal dalam sebuah organisasi kerja, orang lebih suka menikmati situasi saat ini daripada melayani dan menjalani tantangan perubahan yang belum tentu hasilnya lebih baik.

Sang Bos baru melakukan penataan organisasi dan manajemen, membuat kebijaksanaan taktis yang mungkin tidak melalui prosedur standard dan hasilnya menciptakan perubahan ke arah yang lebih baik balam melayani masyarakat sebagai pelanggan jasa penyeberangan.

Lalu timbul pertanyaan, kenapa perubahan tersebut tidak dilakukan selama ini, rasanya mustahil jika para manajemen lama dan orang-orang yang berada pada posisi pengambil kebijakan di balik meja tidak mengetahui problem dasar dan solusi atas antrian truk berkepanjangan yang telah terjadi.

Penulis MENDUGA bahwa antrian truk berkepanjangan segaja diciptakan oleh kerjasama oknum-oknum dari berbagai pihak yang berkepentingan secara ekonomi dalam bentuk setoran yang direalisasikan dengan bentuk pungli.

Bagi teman-teman pembaca coba anda perhatikan sisi dinding belakang mobil truk yang terbiasa melintasi penyeberangan Merak - Bakauheni, pada umumnya terdapat tambahan simbol-simbol sebagai inisial atau identitas dari PEngurus TRUK yang menjual kemudahan berupa prioritas penyeberangan kepada Operator Truk Angkutan Barang.

Maraknya penjualan jasa prioritas penyeberangan tersebut MUNGKIN tidak dapat dilakukan oleh "Oknum Penguasa Lapangan" atau "Preman" tanpa dukungan dan kerjasama dari pihak terkait urusan "Keamanan" dan "Operator  Pengelola Pelabuhan" dengan cara-cara mudah, sederhana, legal tapi tidak adil.

Yang MUNGKIN dilakukan oleh Operator Pengelola Pelabuhan:

1. Membuat Jumlah dan Jadwal operasional kapal yang tidak rasional.
2. Membuat prosedur administrasi penyeberangan truk yang berbelit.
3. Membuat waktu sandar yang relatif lama saat bongkar dan muat.
4. Membuat fasilitas yang sengaja memperpanjang waktu masuknya Truk
5. Menerima setoran rutin dari Oknum Penguasa Lapangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun