Sejak dinilai, diputuskan serta berhasil masuk daftar UNESCO Global Geoparks Council pada tahun 2019 lalu di Konferensi Internasional UNESCO Global Geoparks IV, di Lombok, Indonesia, Danau Toba terus berbenah hingga kini agar layak menjadi geowisata kelas dunia.
Besarnya potensi Danau Toba ini dirasa penting untuk mengadakan kegiatan skala internasional apalagi Danau Toba masuk dalam lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
Kemudian KEMENPAREKRAF/BAPAREKRAF menggelar konferensi internasional dan sebelumnya pada Juli lalu menyelenggarakan kegiatan yang sama di Borobudur dan berlanjut hingga November mendatang di DPSP berikutnya.
Pada Rabu tanggal 13 Oktober 2021, "International Conference Heritage of Toba: Natural and Cultural Diversity" resmi dibuka secara virtual oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bapak Sandiaga Uno.
Konsep acara yang bertaraf internasional ini cukup unik karena digelar di ruang terbuka TB Silalahi Center, Balige.
Beruntung cuaca sangat mendukung, sehingga acara yang berlangsung selama 5 jam lebih tersebut berjalan dengan lancar. Acara ini diadakan secara hybrid yaitu offline dan online.
Bagi peserta offline dan online harus mendaftarkan diri terlebih melalui platform MICE. Acara ini juga secara LIVE di 3 kanal YouTube yaitu, Kompas TV, KEMENPAREKRAF, dan Harian Kompas.
Menurut Bapak Menteri Sandiaga Uno, melalui video konferensi mengatakan tujuan dari event ini adalah upaya mengembangkan pariwisata di kawasan Danau Toba.Â
Lebih lanjut juga berharap agar penggalian potensi khususnya di bidang budaya dan alam di Danau Toba sehingga dapat memberikan pengaruh positif bagi ekonomi, lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Sebelum menutup video konferensi, Bapak Sandiaga Uno kembali mengungkapkan rumus untuk para industri kreatif dan pariwisata yaitu 3G, Gercep (gerak cepat), Geber (gerak bersama) dan Gaspol (gali semua potensi untuk bertahan).